Wednesday, August 29, 2012

dear...

ku buka mata ku dari tidur lelap saat mentari masih enggan untuk menyinari
entah kenapa hati ini tertuju pada mu..nyata bayang mu mengisi setiap relung hati
aku terdiam, dan aku termenung
adakah kau baik-baik saja hari ini? karena perasaan ku berkata tidak..

kegelisahan tentang mu mengiringi langkah ku ke sudut sepi
aku berlutut dan merendahkan diri, membawa sejuta keresahan menghampiriNya

aku tak tahu apa yang sedang ia alami dengan pasti saat ini
aku tak tahu apa yang dia rasakan yang sebenar-benarnya di dalam hati sekarang
namun saat ini hanya ini yang ingin aku katakan

kalau dalam hari-hari hidupnya, ada orang yang menyakiti hatinya
maka buatlah aku menjadi pengobat setiap lara di hatinya

kalau dalam hari-hari hidupnya, ada orang yang membuatnya menitikkan air mata
maka pakailah aku sebagai pelipur setiap duka citanya

kalau dalam hari-hari hidupnya, ada orang yang mengusik ketenangannya
maka jadikan aku tempat ternyaman baginya untuk bersandar

kalau dalam hari-hari hidupnya, dia mengalami berbagai macam tantangan dan kesulitan
maka buatlah aku sebagai penasehat yang bijaksana agar dia memperoleh jalan keluar

kalau dalam hari-hari hidupnya, dia mengalami banyak kejadian buruk
maka pakailah aku sebagai pembawa kabar sukacita baginya

kalau dalam hari-hari hidupnya, dia merasa sendirian dan tak sanggup berjalan dalam kesesakan
maka jadikan aku penyemangat dan penopang yang membuatnya jauh lebih tegar

kalau dalam hidupnya, banyak orang yang membuatnya tersenyum
maka biarkan aku menjadi pelengkap setiap kebahagiaannya

kalau dalam hidupnya, banyak kesuksesan yang dicapainya
maka biarkan aku menjadi bagian yang mendukung setiap usahanya

aku berharap ketika dia tersenyum
hatinya pun ikut tersenyum

aku tidak ingin ketika dia menangis
hatinya sedang teriris dengan rasa sakit yang dalam

ingin ku dia selalu bahagia
asa ku dia selalu tersenyum ceria
harap ku dapat menjadi berkat dalam setiap detik kehidupannya

namun..aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi
aku tak tahu apa yang sejujurnya dia rasakan
hanya Kau yang paling mengerti

aku mohon..
tolong jaga dia Tuhan
dalam setiap langkahnya, untuk setiap pergumulan hidupnya
tolong sertai dia Tuhan
dalam semua citanya, untuk setiap impian dalam hatinya
tolong penuhi hidupnya
dengan semua kebahagiaan dan berkat yang melimpah

amin...

...dia...

menemukannya tanpa sengaja di tengah kerumunan orang
mendapatinya setelah lama berfikir bukan di sini tempatnya

melihatnya dari kejauhan, tanpa bisa mendekat
mengamati setiap gerak geriknya, tanpa bisa memberi komentar

dia yang mempesona di kumpulan orang orang yang sama
dia yang berbeda di antara mereka yang tersedia

memberikan secercah semangat di tengah himpitan beban kehidupan
menggoreskan sebuah senyuman ketika mensyukuri akan hadirnya

dia yang hanya dapat dipandang tanpa bisa disentuh
dia yang membawa bahagia tanpa pernah disadarinya

dia bagaikan jarum yang ditemukan di tengah tumpukan jerami
dia yang membuat hujan badai reda dan menghadirkan pelangi

dia seseorang yang pantas untuk dikagumi

KAMU

K,, kau yang tak pernah sadar
A,, atas semua rasa yang ada
M,, mungkin sebenarnya kau tahu, hanya bersikap tak mau tahu atau bahkan pura-pura tak tahu
U,, untuk mu aku ada tapi rasanya percuma

Wednesday, February 15, 2012

Siapa Suruh Ambil S2..

tiba-tiba terpikir judul ini setelah bbm-an dengan seorang teman di jogja yang sedang bingung dengan pengolahan data menggunakan SPSS..

"Siapa bilang masuk S2 itu gampang?" "Siapa yang bilang lulus S2 itu gampang?" dan "Siapa suruh ambil S2!"

Sebelum dan ketika masuk S2 banyak banget mulut-mulut bicara minor..
"Ngapain sekolah lagi? mending langsung kerja,, mau jadi dosen lo?!" yang lain pun ikut berkicau "Cewek itu ga perlu sekolah tinggi-tinggi,, ujung-ujungnya juga ngurusin suami dan anak, kerja di dapur!" dan ternyata kicauan belum selesai "Wah mau sekolah S2? terus kapan nikahnya? temen-temen mu udah pada nikah dan punya anak.." kalau ini kicauan paling kocak "Cewek jangan sekolah tinggi-tinggi, nanti susah cari jodohnya, laki-laki banyak yang minder ngedeketinnya." dan yang ini paling nyinyir "Ah, masuk S2 itu gampang, tesnya cuma formalitas saja, pasti diterima!" # nanti buat blog lain dengan tema khusus buat komentar2 ini ^^v


"Siapa bilang masuk S2 itu gampang?"
awal masuk Magister Management UGM itu.. mesti lewati 4 tes,,

Pertama tes tulis, terdiri dari 2 jenis tes, TPA (Tes Potensi Akademik) dan TBI (Tes Bahasa Inggris), masing-masing tes punya batas minimal lulusnya sendiri, untuk TPA adalah 500 point, sedangkan TBI 450 point (Bilingual class) dan 525 (International class). Kesannya sich mudah banget ini tes, kenyataanya yang gugur bukan cuma belasan tapi puluhan orang,, dari ratusan pendaftar tersisa puluhan dech (dahsyat juga tes ini ya bisa menghabisi banyak CaMOS (read: Calon Manager dan Orang Sukses) hanya dengan sekali gelar),,

Tes kedua adalah tes wawancara, diikuti oleh mereka yang telah dinyatakan lulus tes tulis, meski banyak orang di luar sana bilang bagian ini terkesan hanya formalitas tapi yang gugur juga tak sedikit (dari ratusan orang yang melamar untuk gelombang 1&2, hanya tersisa sekitar 60an orang yang akhirnya resmi terdaftar dalam angkatan ku),, 
Kalau ingat pengalaman diwawancara dulu itu seru juga, siapa sangka ternyata diwawancara oleh seorang bapak dosen yang terkenal killer, lumayan jadi ajang tes kesehatan, ternyata jantung saya masih kuat menanggapi komentar beliau yang cukup keras, tegas dan tanpa tedeng aling-aling dan otak saya masih berfungsi menghasilkan jawaban terbaik untuk setiap pertanyaan beliau.

Tahapan yang ke 3 adalah tes kemantapan hati, lha gimana ga dibilang mantap, pilihannya antara UI, ITB atau UGM,, siapa orang di Indonesia yang ga pernah dengar tentang ketiga univesitas ini dan bagaimana reputasi mereka, siapa juga yang tak pusing jika harus disuruh memilih mau masuk kemana dari antara tiga universitas ini. Dan dengan berbagai pertimbangan, serta informasi yang didapat akhirnya takdir membawa saya memilih MM UGM (ciee,, takdir dijadikan kambing hitam,, kasihannn,,,)

Batch 55 (personel apa adanya) dengan "cinta 55-nya" (semua telunjuk di atas! :p )

Tes Tahap ke 4 dan masih terus berjalan sampai sekarang adalah tes penyesuaian diri,, kata pepatah, dimana bumi dipijak disitu tukang sol sepatu berada,, hahahaha,, salah! dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung. Siapa bilang beradaptasi di Jogja itu gampang?? buat ku sama sekali susah bin sulit bin sukar.. Makanannya yang cenderung manis (darah jawa saya ga berfungsi untuk urusan ini ^_^" ), transportasi umumnya yang buat saya sama sekali tak bersahabat (pukul 6 sore bus sudah tak ada,, becak mahal apalagi taxi, trans jogja haltenya jauh banget), dan cara bergaulnya itu lho.. 
Butuh sabar, butuh nahan emosi, butuh mengerti, butuh menerima, dan butuh waktu lama untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan yang ada,, sulit bukan berati ga bisa, susah bukan berarti mustahil, dan sukar bukan berarti berhenti mencoba kan??! Hanya perlu merubah pola pikir dan menggeser sedikit sudut pandang,, sesuatu yang baru dan berbeda kadang membawa kebaikannya sendiri.



"Siapa yang bilang lulus S2 itu gampang?"
masa-masa kuliah S2 itu...

buat angkatan ku yang masih menggunakan program trimester, kami harus melewati 4 trimester (3 trimester dengan mata kuliah dan 1 trimester khusus menyelesaikan tesis (ada workshop tesis 1,2 dan 3; WT1, berkaitan dengan proposal; WT2: data dan metode analisis dan WT3: hasil dan kesimpulan)) plus dengan masa matrikulasi..Total masa study kami adalah 16 bulan dan akan menjadi 20 bulan dengan matrikulasi.

Makin tinggi pohon makin kencang pula angin berhembus begitu kata pepatah, sama halnya dengan kuliah disini, dari mulai I'm single and very happy meningkat jadi in relationship with GBE terus berubah jadi engage with THESIS sampai nanti akhirnya married with M.B.A. DEGREE and life happily ever after.

Mulai dari dosen yang ganteng tapi ga dapat ilmu apa pun dari mata kuliahnya sampai dosen yang meski sudah berkeluarga tapi selalu bisa bikin jantung berdebar sangat kencang setiap mata kuliah beliau (tugas, ujian dan pertanyaannya itu selalu bisa bikin mati kutu).

Model Ujiannya dari yang bisa dibawa sebagai oleh-oleh ke rumah (termasuk mudik natal pun saya bawa pulang ^_^") sampai ujian yang bisa membuat mu mengeluarkan keringat jagung atau geleng-geleng kepala hanya dengan membaca soalnya, ada juga ujian yang akan membuat mu pergi ketukang urut setelah selesai mengerjakannya (mendadak jadi atlet nulis cepat, satu buku pindah semua ke kertas jawaban dalam 100 menit,, apa ga kemeng tu tangan).

Tugas-tugasnya,, ada yang individu tak jarang pula yang kelompok, dari cuma paper 3 lembar (tiap minggu tapi dan dilakukan selama 1 trimester) sampai paper 40 lembar plus jilid hardcopy juga ada. Kalau presentasi mulai dari ga ada presentasi sampai presentasi 4 kali buat satu mata kuliah dan ada yang presentasi berjam-jam dari pukul 2 siang sampai 6.30 malam (sebenarnya jatah presentasi cuma 13 menit, sisanya dengerin teman-teman yang lain presentasi topiknya,, ada yang sampai ketiduran di kelas, ada yang sibuk buka social media, ada yang asyik ngobrol,,wkwkwkwkwk ingat banget dech suasana kelas saat itu)

And here we are,, we will talk about thesis... what is that? is it a kind of food or drink?
no, it is thesis, can you finish it?  
we don't need to talk or thinking about it,, we just need to finish it,, 
and do it now, not tomorrow or later!
(ngomong buat diri sendiri dan buat nyemangatin teman-teman ku di jogja,, ayo kita pasti bisa,, ga gampang tapi pasti mampu menyelesaikannya dan menyandang gelar M.B.A. itu dibelakang nama kita,, semangat semuanya (buat mereka yang saat ini sedang mesra-mesranya dengan tesis!! :p) ) 

Jempol Kenyakinan setelah WT 3



 "Siapa suruh ambil S2!"
Apa pun alasan kita mengambil S2, dibayarin kantorlah, disuruh orang tualah, syarat ngelamar dari calon mertualah, atau apa pun itu,, tetap saja keputusan sudah diambil atas dasar kemauan diri kita sendiri dan dalam keadaan sadar,, 

Jadi setiap konsekuensinya harus dibayar, meski harus ada tetes air mata, keringat bercucuran, tekanan darah turun karena kurang tidur ngerjain paper atau dikejar deadline tesis, timbul mata panda, dompet menipis buat beli/fotocopy buku atau buat ngeprint dan bagi-bagi souvenir kuesioner, kepala pusing 10 keliling karena SPSS dan data yang ga valid-valid, birokrasi mendapatkan narasumber yang ribet dan ujung-ujungnya ditolak mentah-mentah buat wawancara, apa pun itu pasti bisa kita lewati..

Semua orang punya kesempatan untuk sekolah di Pasca Sarjana, semua orang diberikan hak bebas untuk meneruskan pendidikannya, tapi tak semua orang punya keberanian untuk memikul tanggung jawab sebagai mahasiswa Pasca Sarjana dan tak semua orang mampu mewujudkan impiannya meraih gelar Pasca Sarjana.
Kesempatan sudah diberikan digenggaman kita, tinggal kita olah menjadi kunci yang akan menentukan arah masa depan kita menjadi lebih baik.


Sunday, February 12, 2012

Oma, Opa, Tua tetapi Mandiri

Selama kurang lebih 1 bulan tinggal di Belanda, ada sebuah pemandangan yang sering menggelitik hati saya setiap kali melangkahkan kaki keluar dari apartemen..

Ketika menyusuri jalan saat berjalan kaki, atau ketika memasuki pusat perbelanjaan atau pun mini market, atau ketika saya menaiki kendaraan umum. Sering kali saya menemukan oma dan opa yang tentu saja sudah lanjut usia ( ya iyalah, sebutannya juga oma opa ^^" ) yang masih bisa melakukan aktifitasnya sendiri. Dibalik tubuh yang terlihat renta, dan keriput yang nyata menghiasi kulit mereka, mereka masih sanggup berbelanja ke mini market, berjalan-jalan di pusat perbelanjaan, dan menaiki kendaraan umum tanpa bantuan orang lain. "WOW, Keren!" itu yang terlintas di pikiran saya. Tapi usia tetap tak bisa berbohong, meskipun mereka tetap bisa mandiri dan tak merepotkan orang lain, mereka tetap butuh penolong,, ya.. penolong mereka adalah alat penyangga yang mereka gunakan untuk berjalan yang biasa disebut rollator.


 
Seperti gambar animasi di atas, rollator ini memiliki roda di keempat "kaki" nya, tentu saja ini dimaksudkan untuk mempermudah oma dan opa ketika berjalan, juga memiliki keranjang, jadi saat oma dan opa ingin belanja mereka tinggal memasukan barang-barang belanjaannya ke keranjang tersebut, alat ini juga ada yang dilengkapi dengan bel lho, so bila ada yang menghalangi jalan mereka tinggal di bunyikan dech belnya ,,, kringg.. kringg..kring.. hehehhehehe.... tak lupa, seperti sepeda, alat ini juga memiliki rem.. benar-benar alat yang sangat membantu oma opa dalam mobilitas mereka.


Thursday, February 9, 2012

Sebulan di Belanda

9 februari 2012, tepat 1 bulan aku berada di Belanda, negara yang aku pilih untuk melanjutkan study ku sementara waktu.. Pagi ini suhu udara adalah -8 derajat celcius, tapi tak terasa dingin, mungkin karena angin tidak berhembus.

Setelah sebulan lamanya tinggal di negara ini tentu banyak pengalaman yang aku alami, dan masih banyak pelajaran hidup yang akan aku temui sampai masa study ku di sini berakhir. Sebulan ini aku belajar bagaimana bertahan hidup di tengah udara yang dingin menusuk tulang.. Dari berita yang ku baca, musim dingin kali ini adalah musim dingin terdingin di Belanda setelah 27 tahun yang lalu. ya, suhu terdingin yang pernah ku alami adalah -16 derajat celcius (itu yang kusadari). Kadang sembari berjalan dengan seorang teman ketika menuju kampus dia berkata "by, ACnya bisa dikecilin ga?" lalu ku balas "Tuhan, ACnya di rubah jadi 24 derajat celcius aja ya" hahhahahaha.. itu cara kami untuk menghangatkan suasana yang memang sangat amat dingin bagi kami berdua.


bebek main (air)es

danau beku
jalur sepeda

Sebulan ini aku juga belajar bagaimana bertahan hidup di negara orang yang jaraknya beribu-ribu kilo meter dari Indonesia. Hal yang paling menyiksa dan ku rindukan adalah makanan Indonesia, aku tergolong orang yang amat menyukai kue dan roti, sebelum berangkat aku yakin aku mampu bertahan di sini meski hanya memakan roti setiap hari. Tapi, bukan karena roti disini tidak enak, yang menimbulkan perasaan tersiksa adalah rasa bosan. Bosan kalau sarapan sudah roti makan siang juga roti. hahahhahaa... Dan biasanya suasana dingin seperti ini kalau di Indonesia paling enak makan bakso atau soto,, yummm,, kalau disini susah menemukan makanan itu kalaupun ada ya tidak seenak di Indonesia. Saking rindunya dengan soto akhirnya aku membuatnya sendiri, berbekal bumbu instant di mini market dekat rumah maka soto ala kadarnya pun jadi. 


soto ayam
bumbu soto instant

Sebulan ini aku belajar bahwa bertanya bukan karena kamu bodoh tapi memang karena kamu tidak tahu. Ya, salah mengerti mengartikan petunjuk penggunaan OV, siapa sangka di rotterdam dan den haag terdapat sedikit perbedaan. Bingung harus naik tram atau bus untuk menuju suatu tempat yang belum pernah ku kunjungi, tidak tahu dimana letak perpustakaan serta buku yang ingin ku baca di kampus, kebingungan mencari tanggal kadaluarsa di bungkus roti, pusing membaca peta di Google map mencari gereja untuk ibadah minggu dan masih banyak kebingungan-kebingungan lainnya. Dan faktanya, Google tak tahu segala kawan,, orang-orang sekitar mu justru jauh lebih menguasai semua informasi yang kamu perlukan untuk mengenal negara ini khususnya kota ini.

Dan sebulan ini, aku belajar bahwa Indonesia itu sangat amat indah sekali dan terlalu amat sangat kaya.  Makanan, Pemandangan yang indah, Matahari yang meskipun terik tapi membawa berkah luar biasa bagi hidup kita, Budaya yang sungguh sangat beraneka ragam, Ya sama seperti sebuah lagu yang berkata 

"Betapa kita tidak bersyukur. Bertanah air kaya dan subur. Lautnya luas gunungnya megah. Menghijau padang bukit dan lembah. 
Alangkah indah pagi merekah. Bermandi cahaya surya nan cerah. Ditingkah kicau burung tak henti. Bungapun bangkit harum berseri. 
Bumi yang hijau langitnya terang. Berpadu dalam warna cemerlang. Indah jelita damai dan teduh. Persada kita jaya dan teguh
 Itu semua berkat karunia
Allah yang Agung Mahakuasa
Itu semua berkat karunia
Allah yang Agung Mahakuasa"

Dan dari negara yang pernah menjajah kita 350 tahun ini aku belajar, bahwa masih banyak hal yang harus diperbaiki di negara ku tercinta, bahwa banyak hal positif yang bisa kita tiru dari negara ini. Ketepatan waktu dalam menjalankan kendaraan umum, ketertiban berlalu lintas, kemandirian dan kemesraan opa-oma, perlindungan dan penghargaan akan hak sebagai konsumen, tanggung jawab terhadap hewan peliharaan yang anda adopsi.

Cara terbaik untuk mengabadikan kenangan anda selama berada di belahan bumi yang lain, bukan dengan foto atau dengan video,, tapi dengan datang, tinggal, alami dan berbaur dengan sekitar,, lihat dengan mata mu, rasakan dengan tubuh mu, resapi dengan hati mu dan ambil semua pelajaran positif yang akan merubah pola pikir mu menjadi lebih baik.

Wednesday, February 1, 2012

antara Yogya dan Rotterdam

Tepat 3 minggu aku menginjakan kaki di negara yang pernah menorehkan sejarah panjang bagi Indonesia,, ya sekarang aku tinggal di Belanda, tepatnya di kota Rotterdam untuk melanjutkan sekolah ku.. Kalau boleh jujur, Belanda bukanlah negara utama yang ingin aku tuju ketika memutuskan mengikuti seleksi exchange program yang disediakan kampus ku.. Tapi di sinilah aku saat ini, terbang berkilo-kilo meter jauhnya dari kota ku yang istimewa, Yogyakarta..

Kurang lebih 16 jam perjalanan yang harus ku tempuh untuk tiba di negara ini, sempat singgah di Dubai untuk transit selama 1 jam. Hal yang paling berkesan selama di dalam pesawat itu bukan layar tv mini di depan tempat duduk, bukan juga armada pesawat yang disesaki 8 tempat duduk sederet tapi banyaknya makanan dan minuman yang seliweran selama perjalanan (dijamin ga akan lapar)..

Shock Therapy I
Pertama tiba di Belanda, suhu sudah menunjukan 7 derajat celcius,, berbeda jauh dengan Yogya yang bisa mencapai 38 celcius ya.. matahari muncul sekitar pukul 8.30 pagi dan mulai meredup pukul 17.00 sore hari (itu juga langka banget bisa dapat sinar matahari, lebih sering berawan),, hari-hari selanjutnya suhu udara di kota ini tidaklah membaik (alias makin dingin ^^" ). Contohnya saja hari ini, prakiraan cuaca adalah 0 sampai -7 celcius,, dan akan lebih dingin untuk 1 minggu ke depan (sumber: yahoo). Makbrrrrr...



Shock Therapy II
Hal kedua yang lumayan mengejutkan adalah betapa enaknya jadi pejalan kaki dan pengendara sepeda di negara ini,, ya mereka adalah rajanya jalanan,, Posisi pertama dipegang oleh pengendara sepeda, saat pengendara sepeda melintas hampir semua pengguna jalan mendahulukannya (kecuali bila dijalur dg traffic light), kata beberapa orang yang ku tanya, alasannya adalah karena sulit mengerem sepeda. Kebanyakan sepeda disini jarang menggunakan rem tangan, mereka harus mengayuh pedal ke belakang untuk mengurangi kecepatannya (prinsip yang sama dg sepeda fixie). Oia, pengendara sepeda disini juga punya jalurnya sendiri lho,, luas dan ditandai dengan warna merah disepanjang jalan.. Posisi kedua diraih oleh pejalan kaki,, saat ada pejalan kaki yang melintas maka mobil dengan sigap akan mengerem dan mempersilahkan pejalan kaki untuk menyeberang jalan (tapi lebih baik tetap lihat kiri kanan ya..). Lucunya karena terbiasa di Yogya jadi sering refleks berhenti ketika ada mobil yang mau melintas dan ada juga yang melambaikan tangan untuk meminta mobil berhenti (hahahahhaah....)



Shock Therapy III
Kejutan yang ketiga datang dari waktu beroperasi toko,, entah bagaimana dengan kota lain di Belanda, tapi di Rotterdam dominan toko buka pukul 8 atau 9 pagi dan tutup pukul 5 atau 6 sore,, dan di hari minggu dominan toko-toko tutup, kalau pun ada yang buka mereka beroperasi dari pukul 12 siang sampai 5/6 sore. Sungguh suasana yang amat berbeda dengan Yogya,, dimana banyak mini market dan angkringan atau restoran fast food 24 jam.. Kata orang-orang disini pajak dan upah membayar orang untuk bekerja itu mahal.. buat yang suka kelaperan tengah malam, hukumnya wajib nyetok makanan (kalau mau praktis yang tinggal dipanaskan dg microwave) kalau ga mau kelaparan.. Oia, akan sedikit susah menemukan SPG di toko-toko di sini, ya karena alasan upah kerja yang mahal itu, di beberapa toko kasir akan merangkap sebagai SPG..



Shock Therapy IV
Minum air dari kran!! (bahkan air yang keluar dari kran di wastafel kamar mandi) Sebenarnya bukan hal yang aneh, di Singapura atau Jepang mereka juga melakukannya,, tapi buat kita yang terbiasa minum dari galon air mineral atau merebus air sebelum di minum hal ini merupakan sesuatu baru. Dari cerita teman ku yang lebih dulu disini, awal pertama datang, dia ga bisa minum air kran selama 3 hari pertama, katanya sich aneh.. nach lho.. padahal air kemasan mahal lho harganya..





Shock Therapy V
Belanja = bawa kantong kresek sendiri!!! yup, dibeberapa toko mereka tidak menyediakan kantong plastik gratis! so kalau mau belanja kebutuhan sehari-hari lebih baik sedia kantong plastik ya, daripada sudah borong terus bingung harus bawanya gimana,, Sebenarnya toko juga menyediakan kantong plastik koq, harganya bisa sampai 1 euro perkantong. Kalau orang di sini kebanyakan punya kereta belanja sendiri, jadi ga perlu capek-capek nenteng cukup di dorong.. Di Yogya? beli beng beng aja dikasi kresek (Gratiss is is is),, hahahahha....




Shock Therapy VI
Salju!! saat pergi keluar negeri yang memiliki 4 musim, hal yang paling diidamkan oleh orang dari negara tropis dengan banyak musim (musim hujan dan kemarau plus musim durian, mangga, manggis, nangka,dsb) seperti ku adalah melihat salju dengan mata kepala sendiri.. Aku pribadi tidak terlalu berharap bisa merasakan salju, karena buat ku suhu udara saat ini saja sudah menyiksa (Brrrrr...). Mungkin aku termasuk beruntung, karena sebenarnya tahun ini Belanda diprediksi tidak akan turun salju, tapi entah bagaimana kemaren aku mengalami kesaljuan (hahahahhaha). Sebenarnya tidak seheboh yang ku bayangkan tapi saat butiran salju itu menyentuh kulit wajah atau mengenai mata, rasa dinginnya cukup membuat ku terkejut dan lama kelamaan jadi tersiksa juga karena pandangan terhalang butiran-butiran salju. Kejadian ini tak akan pernah ku lupakan! Tapi masih ada kejadian yang justru jauh lebih dahsyat dari kesaljuan,, yaitu keabuan! Ya, merasakan hujan abu vulkanik merapi yang melanda Yogya, itu adalah pengalaman yang paling berkesan,, Siksaannya?? jangan ditanya, sesak napas, batuk-batuk, infeksi saluran pernapasan sudah mengintai,, suasananya juga lebih heboh dibanding saat salju turun,, kalau saat hujan salju orang banyak berteriak girang bermain salju, saat hujan abu orang-orang juga berteriak... panik!!!! dan lebih memilih untuk mengungsi...


Shock Therapy VII
Makanan.. sebelum pergi ke Belanda aku sudah tahu kalau dominan makanan di Eropa itu hambar hanya saja yang ku maksudkan dengan makanan ini adalah menu makan orang Belanda. 2 minggu lalu aku ikut trip yang diadakan oleh kampus,, saat tiba di lokasi, agenda pertama kami adalah makan siang. Sudah terbayang dipikiran ku, nasi atau pasta, aneka sayuran dan lauk pauknya.. tapi semua pemikiran itu tetaplah hanya sebuah pemikiran, karena yang ku dapati adalah beraneka ragam roti, beberapa jenis daging lembaran, dan 2 jenis keju,, sedangkan diujung meja tersedia butter dan meses juga selai (ini mah menu sarapan pagi ku kalau buru-buru ke kampus ^^"). Herannya keesokan paginya aku mendapati menu yang sama untuk sarapan (ada tambahan sereal campur yogurt) dan makan siang seperti hari pertama kedatangan ku. (diet yang tidak direncanakan :p ). Menu sedikit berubah ketika makan malam, meskipun tetap tidak ada nasi tapi setidaknya ada pasta dan kentang dengan lauk pauk dan sayuran yang lebih beragam. Kalau ingat Yogya, ada bubur ayam, nasi kuning, sate, soto, gudeg, ayam penyet dan masih banyak makanan yang lainnya.. makanan Indonesia memang punya cita rasa yang lebih..



Kangen suasana Yogya, kangen sama matahari yang setia tersenyum membakar kulit, kangen makan nasi langi, bakso, sate, dan teman-temannya, kangen naik motor, dan semua tentang Indonesia.. Kangen dengan teman-teman ku di sana dan keluarga ku tercinta. Benar kata orang, kadang kita baru sadar sesuatu itu berharga saat kita kehilangannya.. Buat ku, Indonesia itu memang istimewa (buktinya kita dijajah 350 tahun, apa ga betah tu penjajahnya?hahahahha) tapi Belanda juga mengajarkan banyak hal, hal-hal berharga yang sungguh sangat berguna (apalagi kalau diterapin di Indonesia, makin jayalah negeri ku!) untuk kehidupan ku ke depan pastinya,,